Malam yang indah bertabur bintang
menjadi malam terakhir hubungan mereka berjalan. Rosi sudah tidak kuat lagi
dengan sikap putra yang over protective banget. Sebenarnya Rosi hanya ingin
break sama Putra, tapi seorang cowo berumur 23 tahun datang ke dalam
kehidupannya mengubah rencana nya. Cowo itu sudah mapan, memiliki pekerjaan
tetap sebagai TNI-AD. Saat itu Rosi baru berumur 14 tahun.
Sepulang dari mesjid Rosi bertemu
dengan cowo berumur 23 tahun itu yang bernama Ugi ( sering di panggil Mba Dewi
), dy membeli pulsa pada Rosi dan tidak disangka di malam tepat hubungannya dengan Putra
berakhir, Mba dewi (Ugi ) meminta no hp nya ~katanya sih biar lebih gampang
beli pulsa nya, jadi tinggal sms terus bayar~ .
Seminggu kemudian Mba Dewi sms Rosi
minta di isiin pulsa ( ternyata bener, minta no hp Rosi supaya lebih gampang beli
pulsa ). Tanpa berpikir panjang Rosi langsung mengirim pulsa simpati harga 10rb
ke no hp nya Mba Dewi dan ddddddddrrrrrrrr tanda pesan masuk ke handphoneku
berarti itu tanda nya pulsa yang dikirim ke Mba Dewi sudah masuk.
“ om plza nya udh msuk ya.,?!” Rosi
mengimkan sms pada Mba Dewi dan dddddddrrrrrr…. Ada 1 pesan masuk dari Mba Dewi
“ Y udh mzk., trims”. Sejak malam itu Rosi dan Mba Dewi mulai smsan, tetapi
entah kenapa harus Rosi duluan yang sms Mba Dewi. Rosi masih sabar atas hal
itu. Seminggu kemudian tidak ada perubahan, Rosi harus sms Mba Dewi duluan
supaya dia bisa smsan.
Rosi mulai bosan dan cape atas
sikap Mba Dewi yang tidak pernah berubah. Pada suatu hari Rosi tidak sms Mba
Dewi, Rosi berharap Mba Dewi sms dia. Tetapi setelah 1 hari dia menunggu ,
tidak ada 1 sms pun dari Mba Dewi.
Takbir berkumandang, menandakan
esok akan tiba hari raya idul Adha. Dimalam yang bertabur takbir ini Rosi memiliki
kesempatan untuk mengobrol dengan Mba Dewi. Dan bayangkan aja jam setengah 12
malem Mba Dewi baru pulang dari kostan adiknya (ga tau bener atau ga).
Awalnya Rosi tidak yakin Mba Dewi
habis dari tempat kostan adiknya. Disitu Rosi mengajukan permintaan kepada Mba
Dewi “ ka aku boleh minta 1 permintaan
ga?” pinta Rosi. “ apa itu de?”
jawab Mba Dewi. “aku pingin kaka yang
sms aku duluan, meskipun itu HANYA 1 kali.” Jelas Rosi. “ oke.., besok kaka sms ade duluan” janji Mba Dewi pada Rosi. Percakapan malam
itu pun berakhir dengan janji Mba Dewi pada Rosi.
Hari ini Idul Adha, Rosi resah menunggu
sms dari Mba Dewi yang tidak ada juga. Dia masih tetap bersabar menunggu sms
dari Mba Dewi hingga sore dan hasilnya nihil. Mba Dewi tidak sms Rosi.
Sore itu Rosi sedang mengobrol
dengan teman nya yang bernama Yani, Rosi mendapat banyak informasi tentang Mba
Dewi dari Yani. Yani bercerita bahwa di hp Mba Dewi ada foto dia bersama
seorang cewe dan di inbox hp nya banyak sms dari seorang suster di salah satu
rumah sakit terkenal di Bandung.
Rosi tidak tau harus berbuat apa
lagi. Hatinya hancur, perasaan nya bagaikan sate yang dibakar dalam bara. Sore
itu Rosi memutuskan untuk sms Mba Dewi yang TERAKHIR kali nya. Pesan itu berisi
“ kaka emg gk prnh bsa sms aku dluan.,
kk selalu sibuk dgn smw aktifitas kk., kk lupa pda janji-janji kk yang tlah kka
buat. Skrng kk sdh membohongi aku. Dan maafkan aku jika aku pergi dalam
kehidupan kk untuk selama-lama nya.” Malam hari nya Rosi menangis tanpa
henti, dia merasakan sakit yang amat sangat sakit.,perasaan nya telah terlukai,
hatinya retak, jiwa nya lemah tak berdaya.
Dan ternyata benar.., sms itu
adalah sms Rosi yang terakhir kali nya. Esok hari Rosi ditemukan tewas sambil
memeluk boneka Doraemon yang pernah diberikan Putra (mantan pacarnya)di kamar
tidurnya. Rosi menderita penyakit leukemia. Tidak ada satu orang pun yang tau
bahwa Rosi menderita penyakit itu. Bahkan orang tua nya pun tidak tau.
Mba Dewi sangat menyesal dengan
perlakuan yang telah dia lakukan pada Rosi. Dia selalu menganggap Rosi anak
kecil yang tidak tau apa-apa. Dan sekarang Mba Dewi baru menyadari bahwa
sesungguhnya dia menyukaai Rosi, dia cinta pada Rosi, dan dia sayang pada Rosi.
Tapi semua sudah terlambat. Rosi
sudah tenang di alam barunya. Rosi pergi bersama rasa cinta dan sayang nya pada
Mba Dewi. Dia pergi membawa 1 permintaan
pertama dan terakhirnya, permintaan yang begitu simple, dan permintaan yang
tidak akan pernah bisa terlaksana.
Selamat tinggal Rosi…,